Penulis: Caroline Arshita
Foto: Ternak sapi milik warga berkeliaran bebas di TPST Piyungan pada Sabtu (16/11/2019)
YOGYAKARTA, EDUTIONALNEWS - Puluhan sapi terlihat sedang mengais makanan diantara tumpukan sampah yang menggunung. “Volume sampah setiap tahunnya semakin bertambah” ujar Muji selaku ketua RT 03 Piyungan. Kenaikan volume sampah ini berdampak bagi lingkungan sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Yogyakarta, terutama bagi ternak sapi milik warga sekitar.
Mayoritas warga TPST Piyungan memelihara ternak berupa sapi. Sapi-sapi tersebut dibiarkan lepas diantara kerumunan sampah dan memakan sisa makanan yang dekat dengan mereka. Tak jarang sapi-sapi tersebut mati tertimbun tumpukan sampah yang semakin tidak terkendali.
Tak jarang ada sapi yang tertimbun sampah dan tertabrak truck sampah. Kejadian tersebut tidak hanya menimpa sapi dewasa, tetapi juga sapi yang baru lahir. Tak jarang pula warga menemukan tulang belulang sapi yang telah mati disekitaran sampah.
“Sebelumnya sempat dilarang oleh yang jaga sini (pemerintah), tapi warga ngeyel, akhirnya tetap dibiarkan lepas” terang Muji menanggapi ternak sapi warga di TPST Piyungan. Karena warga yang tetap bersikeras sapi miliknya harus hidup bebas di lingkungan sekitar pemukiman warga, resiko yang terjadi pada sapi-sapi tersebut tentunya tetap menjadi tanggung jawab masing-masing.
